May 6, 2013

lelaki penunggu pagi

masih ada..
lelaki yang lebih memilih tidak berjalan, hanya menunduk
kemudian berusaha memungut serpihan
mengumpulkannya, merangkainya
menunggu serpihan yang terbawa angin, kembali kepadanya

masih ada
yang berusaha keras melangkah namun kakinya tak mampu menapak
serpihan itu menyakitinya
tapi cahaya surya menyemangatinya
ada harapan baru

masih ada
lelaki yang lebih memilih memandang masa depannya
tapi tidak berlaku
karna pemandangan itulah yang dia dapat dari masa lalunya
hanya berharap tempuk waktu yang mmpertemukan masa lalu dg masa depannya
kemudian menangkapnya

masih ada
lelaki yang masih bisa tersenyum melihat wanita yang dicintainya dengan lelaki lain
masih berusaha memperbaiki cinta yang telah dirusaknya
berharap keajaiban datang dan membuatnya kembali bernyawa

tetapi wanita itu terlalu keras, keras pada dirinya sendiri
keras pada masa lalunya, keras pada apa yang diyakininya
hinggalah si lelaki penunggu matahari di ujung utara itu
menengadahkan kepala di sisi yang salah
matahari takkan pernah menghampirinya..

No comments:

Post a Comment